alasrobanpost [BATANG] - Penerbitan izin lokasi PLTU terbesar se-Asia Tenggara dengan kekuatan produksi 2 x 1.000 MW, akan membuat Ujungnegoro menjadi kawasan ekonomi, konservasi, dan pendidikan Batang di masa depan. Apalagi didukung penetapan Kawasan Konservasi Pesisir Ujungnegoro-Roban oleh Menteri Kelautan dan Perikanan No 29/2012.
’’Izin lokasi dan SK Menteri Kelautan dan Perikanan itu memberikan babak baru dalam pengelolaan kawasan pesisir dan laut di Kabupaten Batang. Khususnya dalam pembangunan ekonomi, pariwisata, konservasi, pendidikan lingkungan maupun mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional,’’ ujar dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan yang juga pemerhati lingkungan, H Retno Dwi Irianto.
Dia menuturkan, hal yang memberikan daya tarik dari kawasan Ujungnegoro adalah potensi geologi, struktur lahan, dan keaneka ragaman hayati lingkungan pesisirnya. Sedikitnya ada enam sektor kegiatan baik secara lokal maupun nasional yang potensial memanfaatkan kawasan itu.
’’Pantai Ujungnegoro dengan adanya PLTU bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata bahari yang komprehensif. Selain itu juga meningkatkan kunjungan wisata ziarah di petilasan (makam) Syeh Maulana Malik Maghribi mengingat pengunjung yang berziarah sangat tinggi, Yang tak kalah pentingnya memperhatikan dan melibatkan komunitas pesisir dalam pengambilan kebijakan lokal untuk menghindari atau meredam konflik. Yang pasti kehadiran PLTU akan membuka lembaran baru bagi Batang untuk maju.’’ tandas mantan Kabid Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan itu. [SA]
’’Izin lokasi dan SK Menteri Kelautan dan Perikanan itu memberikan babak baru dalam pengelolaan kawasan pesisir dan laut di Kabupaten Batang. Khususnya dalam pembangunan ekonomi, pariwisata, konservasi, pendidikan lingkungan maupun mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional,’’ ujar dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan yang juga pemerhati lingkungan, H Retno Dwi Irianto.
Dia menuturkan, hal yang memberikan daya tarik dari kawasan Ujungnegoro adalah potensi geologi, struktur lahan, dan keaneka ragaman hayati lingkungan pesisirnya. Sedikitnya ada enam sektor kegiatan baik secara lokal maupun nasional yang potensial memanfaatkan kawasan itu.
’’Pantai Ujungnegoro dengan adanya PLTU bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata bahari yang komprehensif. Selain itu juga meningkatkan kunjungan wisata ziarah di petilasan (makam) Syeh Maulana Malik Maghribi mengingat pengunjung yang berziarah sangat tinggi, Yang tak kalah pentingnya memperhatikan dan melibatkan komunitas pesisir dalam pengambilan kebijakan lokal untuk menghindari atau meredam konflik. Yang pasti kehadiran PLTU akan membuka lembaran baru bagi Batang untuk maju.’’ tandas mantan Kabid Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan itu. [SA]